Mimpi itu jenaka. Mengendap-endap dalam gelisah malam. Menyelinap lembut dalam ketidakberdayaan. Dan akhirnya kau terlena, terjerumus dalam angan. Dan kau bertanya, apa makna dari mimpi itu, yang sekonyong-konyong hinggap tak tahu malu. Menggoyahkan realitas.
Ketika kau kembali tersadar, terkagetkan oleh keinsafan. Perjuangan panjang melawan diri. Menerka seberapa jauh kau tersesat. Meninggalkan tempatmu berpulang.
Lalu kau bertanya, apa yang menggerakkan hatimu, yang selama ini dibungkus erat. Gunung tinggi yang kau jaga, luluh lantak kehilangan pegangan. Langkah tangguh yang tak kau sadari selama ini, yang diam-diam telah hinggap, mengawasi peluang.
Leave a Reply