Ketika aku membicarakan tentangmu, aku belum tahu akan merasakan seperti ini, semua perasaan bergulung tergelut dalam benakku, membuatku kehilangan tempat berpijak. Ketika akhirnya tiba masa pertemuan itu, rasa itu mengatakannya padaku, yang sudah lama menunggu untuk keluar dari kelamnya dasar tak berujung.
Pertemuan yang selama ini selalu menjadi pertanyaan, ketika semesta akhirnya memberikan kesempatan untuk saling menemukan. Celah yang dirasuki oleh harapan manusia. Tercemar dengan rasa rindu.
Pertemuan yang terpaut dengan keingintahuan untuk melihat lebih. Jalan yang telah diputuskan oleh Allah. Penantian yang terus kutunggu dan membuatku mempertanyakan keberadaanmu. Aku harus terus melangkah.
Atas semua hal yang buram, semua keraguan, luka di hati. Menantimu dalam kerinduan dan batas waktu. Rasa itu telah ada jauh sebelum momen kita bertemu. Akan kah aku tersesat dalam rasa itu? Akankah kutemukan jawaban itu?
Terpaut antara pilihan menunggu atau melewatkan kesempatan. Sehingga meragukan kedewasaan itu. Batasan yang segera berakhir. Akankah melangkah kedepan atau berhenti. Angin segar yang menyesakkan.
Leave a Reply