Hai
Sudah cukup waktu yang lama saya menulis. Semester 5 lalu, adalah semester yang terberat sejauh ini saya menjalani kuliah. Setiap mata kuliah di bebani oleh tugas dan tugasnya tidak bisa berjalan tanpa kerja sama dengan orang lain. Kali ini saya ditugaskan untuk membuat house journal (HJ). House journa adalah majalah internal yang pembacanya terbatas kepada public internal organisasi tersebut. Kelompok saya menda[atkan salah satu fakultas di Unpad, yakni FKG. Untuk membuat house journal tersebut butuh proses yang panjang. Mulai dari rapat redaksi untuk membahas :
(1) Penyusunan proposal HJ
(2) Rubrikasi yang akan di muat
(3) Pemilihan nama rubrik HJ
(4) Pembuatan matrix HJ (penentuan suatu rubrik masuk ke dalam halaman mana)
(5) Pengumpulan data (proses yang paling melelahkan, karena untuk mendapatkan 24 halaman HJ di bawah ini kami harus 3-5 kali bulak-balik Bandung untuk ke FKG Sekeloa Bandung, dan lebih dari 5 kali untuk mengambil data di FKG Jatinangor. Mulai dari proses membuat janji, menemui narasumber, wawancara, pengambilan foto, dll.
(6) Pembuatan artikel, interpretasi dari hasil wawancara
(7) Pemerikasaan kesalahan penulisan oleh editor
(8) Editing dan Layouting
Dan bisa di bayangkan rapat untuk hal-hal di atas berkali-kali hingga tak jarang semuanya merasa jenuh bertemu dengan itu-itu saja.
Tak jarang saya menunggu hampa dengan sia-sia untuk mendapatkan data yang saya inginkan. Kadang narasumber saya tidak bisa bertemu setelah membuat janji, ada yang sulit sekali di temui, padahal saya dan narasumber tersebut berada dalam satu tempat, dan menunggu yang tak ada habisnya. Sungguh melelahkan dan menguras emosi.
Belum lagi dalam proses pelaksanaan terkadang terjadi perbedaan pendapat dan perbedaan prioritas. Matrix yang terpaksa harus berubah di tengah jalan, karena sulit mendapatkan data dan perbedaan ide.
Finally we did it! Just like Dora always said. Dengan semua drama yang terjadi, dan perbedaan pendapat akhirnya kami berhasil merampungkan HJ ini. Sampai ada yang sempat miss-communication dengan pasangannya, ada yang udah ga tidur berhari-hari, ada yang baru belajar photoshop dan kelaperan setelah mengedit berjam-jam, hahaha we over it. Saya sungguh lega, tenang, sekaligus bangga kami bisa melewati ini semua.
Kami selalu menganalogikan diri kami adalah semuts, sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tapi ternyata dalam praktiknya kami jauh sekali dengan sikap semut yang cepat, hemat dan baik (sebuah slogan yang kami temukan di BEC dari sebuah toko bernama semut, Int). Walaupun kami lumut (malas bergerak), boros, dan tidak selalu baik, hahaha but at least we still love each other and trying to synchronize our work. Sebuah proses yang luar biasa untuk menyatukan ke-7 kepala ini. Dengan kepribadian khas masing-masing, yang satu bawel, yang lain sabar nya minta ampun, ada yang kita cuma ngelus dada , ada yang silent reader (diam-diam jadi), ada yang jenius, ada yang menengahi, dan ada yang jarang kelihatan.
Entah bagaimana kami semua melalui ini, yang kami tahu setiap bersama-sama kami selalu tertawa penuh bahagia walaupun ada tugas-tugas berat lainnya yang selalu menanti untuk di kerjakan. ohh Semuts 🙂
Saya ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mau bekerja sama dengan kami, khususnya civitas akademi FKG Unpad.
Credit :
Tria Dara Barlian | Nadhira Zulqalina | Andika Pakaradena | Dwitra Sukma Wardhana | Alfinta Maharani S.P. | Raden Daru Ramadinoto | Andintia Fitdya Depisha *urutan berdasarkan NPM
Leave a Reply