Boundaries

I love this word. Maybe a little too much. Menurut Saya, koneksi itu tidak bisa dipaksakan, karena kalau dipaksakan akan membuat tidak nyaman. Saya suka kutipan dari God Mother Miley Cirus, Tante Dolly Parton, “You do you, I do me, and together we can be us.”

So ga ada ekspektasi, simply jika kita sudah tidak berada dalam halaman yang sama, yasudah gapapa, tidak harus mati-matian dipertahankan. Mungkin ini terdengar coldhearted ya hehe. Tapi lebih ke it’s okay. Kadang kalau sudah lelah dan tidak lagi merasa satu visi, boleh kok untuk pisah jalan. Pada akhirnya cape juga harus ngikutin hal yang tidak lagi sejalan dengan prinsip.

Lebih baik berfokus pada potensi pengembangan diri (Wait, I know it sounds clichéd), daripada hal yang kamu perjuangkan ga reciprocate. Fokus ke diri sendiri. Terkadang justru hubungan yang dipaksakan itu tidak baik, bisa jadi kita mengenal orang bertahun-tahun, tapi sekarang kita udah beda value, beda pola pikir dan pandangan. And that’s okay to outgrow the people you spend your whole life with. In this age, ketenangan dirasa bermanfaat dari pada bertahan dihubungan yang menguras diri.

Tentu Kamu akan merasa sedih, mungkin bisa jadi jadi Kamu akan kehilangan. Tapi Kamu pun bukan lagi orang dimasa lalu, Kamu sudah melewatinya, waktunya untuk ke tahapan yang baru.

Yes, people can change, but only if they want to. Kamu harus lihat nih, jika hubungan itu worth it silahkan untuk dipertahankan, jika tidak, gapapa untuk outgrow them. Let them, gapapa mereka mungkin akan berpikiran buruk karena kita memberikan boundaries. Hiduplah bersama orang-orang yang saling menghargai, saling support, with your favorite people. Ga semua harus berjalan beriringan sampai akhir.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.